Senin, 02 Juni 2014

Candi Sanggrahan



Candi Sanggrahan di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Tulungagung adalah candi yang berikutnya aku datangi setelah dari Candi Gayatri. Saat menuju ke Candi Sanggrahan, aku sempatkan diriku untuk browsing dan inilah yang aku dapat:

Candi Sanggrahan atau Candi Cungkup adalah candi pemujaan Buddha, letak di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Candi berbentuk bujursangkar dan terdiri dari bangunan kaki, tubuh dan atap. Candi ini peninggalan Kerajaan Majapahit, dibangun sekitar tahun 1350, dulunya merupakan candi tempat penyimpanan abu kerabat raja Majapahit.

Bagian kaki candi sangat luas, tinggi dua meter, terdapat dinding relief harimau. Di bagian tangga ada reruntuhan batu bekas gapura. Pengunjung tahun 2005 total 2.548 orang. Dulu ada enam buah patung budha namun karena ditakutkan ada penjarahan maka patung disimpan dirumah juru kunci sebelah selatan candi.

Disekitar candi kita dapat menemui banyak peninggalan sejarah yang berserakan di sekitarnya ada sebuah tugu pemujaan sebelah utara candi juga sebuah umpak di utara tugu dan jika anda menggali tanah disekitar candi maka akan banyak ditemukan gerabah kuno peninggalan masa lalu (taken from here).

Tapi, dari petugas di Museum Daerah, inilah kisah yang aku dapat:

Bangunan kecil yang berada di sebelah timur bangunan induk hanya tersisa bagian bawahnya saja. Dulu di tempat ini terdapat lima buah arca Buddha yang masing-masing memiliki posisi mudra yang berbeda (demi keamanan arca tersebut sekarang tersimpan di rumah Juru Pelihara).

Candi ini terletak di Dusun Sanggrahan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu. Pada umumnya kompleks Candi Sanggrahan terdiri dari sebuah bangunan induk dan dua buah sisa bangunan kecil lainnya. Bangunan induk tersusun dari batuan andesit dengan isian bata. Bangunan induk berukuran panjang 12,60 m,lebar 9,05 m,dan tinggi 5,86 m. Bangunan ini tersusun dari empat tingkat yang masing-masing berdenah bujursangkar dengan arah hadap ke barat.

Bangunan Candi ini berada pada teras/undakan berukuran 5,10 m x 42,50 m. Pagar penahan undakan itu adalah bata setinggi tidak kurang dari dua meter.

Latar Belakang Sejarah

Para ahli sejarah menduga bahwa Candi Sanggrahan dibangun untuk tempat istirahat dari rombongan pembawa jenazah pendeta wanita Buddha dari Majapahit bernama Gayatri yang bergelar Rajapadni. Jenazah itu dibawa dari Keraton Majapahit untuk menjalani upacara pembakaran di sebuah tempat di sekitar Boyolangu. Belakangan, dipercaya abu jenazahnya disimpan di Candi Boyolangu. Dimungkinkan Candi Sanggrahan dibangun pada jaman Mahapahit di masa pemerintah Raja Hayam Wuruk (1359-1389 M)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar