Sebuah situs bersejarah berupa
bangunan batu bata yang tersusun rapi kebawah dengan bagian atas
membentuk huruf L ditemukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Situs batu itu
ditemukan Mashuri, warga desa Terung, Kecamatan Krian, Sidoarjo dengan
koordinat: 7°23'42"S 112°37'12"E
Pria ini tidak menyangka jika
di tanah pekarangannya yang ditumbuhi pohon bambu rimbun (barongan) itu
terkubur sebuah situs bersejarah.
Situs yang ditemukan menyerupai
bangunan batu bata yang tersusun rapih kebawah dengan bagian atas
membentuk huruf L dengan kedalaman 4 Meter dibawah permukaan tanah.
Agar
bisa terlihat jelas bentuk bangunannya, beberapa warga berusaha
menguras air di kubangan tanah tempat ditemukannya situs tersebut.
Melihat
kontur dan bentuk Batu Bata yang besar, diduga kuat situs tersebut
diperkirakan peninggalan jaman Mojopahit. Karena kebanyakan situs
peninggalan jaman Mojopahit terbuat dari batu bata sejenis.
Apalagi
di sekitar penemuan situs itu juga ditemukan beberapa situs bersejarah
juga. Diantaranya, Dua sumur tua dan Makam Putri Ayu yang konon
merupakan puteri dari Raden Husein, Adipati Terung, yang dalam
sejarahnya merupakan wilayah kekuasaan kerajaan Mojopahit.
Mashuri
mengatakan, penemuan situs di pekarangan rumahnya itu berawal setelah
dirinya mendapat petunjuk melalui mimpi yang dialaminya berkali-kali.
Setelah melalui
diskusi dan pemikiran yang matang, Mashuri menggali
tanah bersama beberapa sahabatnya. Termasuk Jansen Yasin, seniman
pemerhati sejarah Sidoarjo.
“Awalnya saya mendapat mimpi, tetapi
kok berkali-kali. Setelah saya rundingkan dengan teman-teman lalu saya
gali bersama warga.”terang Mashuri.
Menurut Jansen Yasin, situs
bersejarah tersebut masih memiliki 15 susunan Batu Bata kebawah.
Karenanya harus dilakukan penggalian yang lebih mendalam untuk
mengetahui bentuk seutuhnya.
Jansen sendiri juga melakukan
penelitian terhadap keberadaan situs baru itu bersama situs-situs
sejarah di sekelilingnya sejak Dua tahun lalu.
“Sejak Dua tahun lalu saya sudah melakukan penelitian disini.”ucapnya, Sabtu (7/7/2012).
Konon,
desa Terung Wetan merupakan bekas kadipaten Terung yang menjadi daerah
kekuasaan kerajaan Mojopahit. Kadipaten Terung ini diperintah oleh Raden
Husein, adik Raden Patah yang menjadi raja di Demak.
Raden
Husein sendiri terkenal dengan sebutan Adipati Terung dan memiliki
puteri yang dimakamkan di sebelah utara situs yang baru ditemukan
tersebut.
Kadipaten Terung diperkirakan musnah setelah terkena
aliran lahar dingin letusan gunung ratusan tahun silam. Hal itu terlihat
dari pasir yang menutupi dan berada di sekitar situs.
Kini warga
setempat ingin meyerahkan sepenuhya terhadap penanganan situs
bersejarah tersebut kepada pihak terkait. Mereka berharap, pemerintah
mau menggali dan melestarikan situs tersebut. Sehingga asal-usul desa
Terung Wetan yang konon dulunya bernama kadipaten Terung bisa dibuktikan
dalam sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar