Candi brahu terletak di desa Bejijong,kec. Trowulan,kab. Mojokerto. Seperti
bangunan-banguan kuno yang terdapat di Trowulan. Candi Brahu terbuat
dari bata yang direkatkan stu sama lain dengan sistem gosok. Denah
bangunan bujur sangkar dan arah hadapnya ke barat dengan azimut 2270.
Ukuran bangunan : tinggi 25,7m serta lebar 20,70 m.
Struktur
bagngunan candi terdiri dari kaki,tubuh dan atap. Kaki candi terdiri
dari bingkai bawah,tubuh serta bingkai atas. Bingaki tersebut terdiri
dari palipit rata, sisi genta dan setengah lingkaran. Dari penelitian
yang terdapat pada kaki candi diketahui terdapat susunan bata yang
strukturnya terpisah, di duga sebagai kaki candi yang dibangun pada masa
sebelumnya. Ukuran kaki candi lama ini 17x17m dengan demikian struktur
kaki yang tampak sekarang merupakan tambhan dari bangunan sebelumnya.
Kaki candi Brahu terdiri dari dua tingkat dengan selasarnya serta tangga
di sisi barat yang belum diketahui bentuknya dengan jelas. Bagian tubuh
candi Brahu sebagian merupakan batu yang dipasang pada masa pemerintahan Belanda.
Denah
candi brahu berukuran 10×10,50 m dan tinggi 9,6 m. Di dalamnya terdapat
bilik berukuran 4×4 m, namun kondisilantainya telah rusak. Pada waktu
pembongkaran struktur bata pada bilik ini ditemukan sisa-sisa arang yang
kemudian di analisa di pusat penelitian Badan Tenaga Atom
Nasional(BATAN) Yogyakarta. Hasil analisa menunjukkan bahwa pertanggalan
radio carbon arang candi Brahu berasal dari massa antara tahun 1410
hingga 1646.
Atap
candi brahu tingginya kurang lebih 6 m. Pada sudut tenggara atap
terdapat sisa hiasan berdenah lingkaran yang diduga sebagai bentuk
stupa. Berdasar gaya bangunan serta profil sisa hiasan berdenah
lingkaran pada atap candi yang diduga sebagai bentuk stupa para ahli
menduga bahwa candi brahu bersifat Budhis. Selain itu diperkirakan candi
brahu umurnya lebih tua dibandingkan dengan candi-candi yang ada di
situs Trowulan. Dasar dugaan ini adalah prasasti alasantan yang
ditemukan tidah jauh dari candi brahu. Prasati tersebut dikeluarkan oleh
raja Mpu Sendok pada tahun 861 C atau 939 M, di antar isinya
menyebutkan nama sebuah bangunan suci yaitu waharu atau warahu. Nama
inilah yang diduga sebagai asal nama candi brahu sekarang. Candi brahu
dipugar pada tahun anggaran 1990/1991 s/d 1994/1995.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar