Minggu, 01 Juni 2014

CANDI BAJANGRATU

BJ


Gapura Bajangratu terletak di desa Temon, kecamatan trowulan, kabupaten mojokerto. sebenarnya bangunan ini lebih bagus kalo disebut GAPURA BAJANGRATU, karena bentuknya mirip “gapura” . karena bentuk gapura ini merupakan bangunan tipe “Paduraksa” yaitu gapura yang memiliki atap. Bahan utamanya adalah batu bata.  Kecuali lantai tangga serta ambang pintu yang dibuat dari batu andesit. Denah bangunan berbentuk segi empat berukuran 11,5 x 10,5 meter, tingginya 16,5 m dan lebar lorong pintu masuk 1,40 m. secara vertikal, gapura Bajangratu dapat diibagi menjadi tiga bagian yaitu kaki, tubuh dan atap.  
 
Relief candi bajang ratu
Selain itu gapura mempunyai sayap dan pagar tembok dikedua sisinya. Pada kaki  gapura terdapat hiasan panil yang menggambarkan cerita
“Sri Tanjung”, dibagian atas tubuh terdapat ambang pintu yang di atasnya terdapat hiasan ka;a dengan hiasan sulur – suluran. Sedangakan bagian atapnya bentuknya bertingkat – tingkat dengan puncaknya berbentuk persegi. Pada atapnya terdapat hiasan berupa : kepala kala diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda dan relief bermata satu atau monocle cyclop. Relief – relief ini berfungsi sebagai pelindung atau penolak marabahaya.
Menurut para ahli yang menemukan penelitian bangunan ini, Gapura bajangratu dihubungkan dengan wafatnya Raja Jayanegara pada tahun 1328. Dalam kitab pararaton disebutkan Jayanegara wafat pada tahun 1328.bahwa dharma ( tempat suci ) raja Jayanegara berada di kapopongan alias Crnggapur atau Cri Ranggapura. Pratistanya (bangunan suci ) berada di Antawulan atau Trowulan. Dengan demikian diduga sebagai pintu masuk ke sebuah bangunan suci untuk memperingati wafatnya raja Jayanegara yang dalam kitab Negara kertagam disebutkan kembali ke dunisa Wisnu 1328 saka.
Dugaan ini didukung oleh adanya relief Sri tanjung dan sayap garuda yang mempunyai arti sebagai lambang pelepasan. Masa pendirian gapura ini belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan relief Ramayana, relief binatang bertelinga panjang dan relief naga diperkirakan gapura Bajangratu ini berasal dari abad XIII – XIV.   
Sejak didirikan, gapura Bajangratu ini belum pernah dipugar, kecuali usaha – usaha konsolidasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia – Belanda pada tahun 1915. Pada tahun 1989 Gapura Bajang ratu mulai dipugar dan selesai tahun 1992.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar