Petirtaan
Watugede adalah, tempat pemandian Raja dan putri-putri Raja pada zaman
kerajaan Singosari (1222-1292). Konon putri Kendedes juga pernah mandi
dipetirtaan ini, petirtaan ini , ditemukan pada tahun 1925. Oleh
seorang arkeologi Belanda.
Petirtaan Watugede berlokasi di Desa Watugede, Kec. Singosari. Kab. Malang Provinsi Jawa Timur, sebelah timur stasiun kereta api Malang. Tempat petirtaan ini sangatlah indah dan teduh, karena terletak di lereng pegunungan dimana tempat ini banyak mata air atau sumber airnya, sehingga udaranya masih asri dan sejuk , keunikan dari petirtaan ini adalah, keluarnya air jernih dari mulut arca, mengalir tidak ada hentinya terus-menerus sampai sekarang, yang berasal dari air pegunungan.
Muhammad Toyib juru kunci Petirtaan Watugede, “ mengatakan bahwa pengunjung yang datang ke tempat ini berasal dari wilayah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, Jakarta dan yogja, juga berasal dari Manca Negara. Dimana pada setiap bulannya , mereka yang datang ke tempat ini berjumlah rata-rata 1000 orang,”ujarnya.
Bagi pengunjung yang ingin ketempat ini, tidak dikenakan biaya, cukup mengisi buku tamu saja, dan lokasinya bisa ditempuh dengan mudah menggunakan kendaraan roda empat, sedangkan kondisinya saat ini masih terpelihara dengan baik.
Petirtaan Watugede berlokasi di Desa Watugede, Kec. Singosari. Kab. Malang Provinsi Jawa Timur, sebelah timur stasiun kereta api Malang. Tempat petirtaan ini sangatlah indah dan teduh, karena terletak di lereng pegunungan dimana tempat ini banyak mata air atau sumber airnya, sehingga udaranya masih asri dan sejuk , keunikan dari petirtaan ini adalah, keluarnya air jernih dari mulut arca, mengalir tidak ada hentinya terus-menerus sampai sekarang, yang berasal dari air pegunungan.
Muhammad Toyib juru kunci Petirtaan Watugede, “ mengatakan bahwa pengunjung yang datang ke tempat ini berasal dari wilayah Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bandung, Jakarta dan yogja, juga berasal dari Manca Negara. Dimana pada setiap bulannya , mereka yang datang ke tempat ini berjumlah rata-rata 1000 orang,”ujarnya.
Bagi pengunjung yang ingin ketempat ini, tidak dikenakan biaya, cukup mengisi buku tamu saja, dan lokasinya bisa ditempuh dengan mudah menggunakan kendaraan roda empat, sedangkan kondisinya saat ini masih terpelihara dengan baik.